Pasar Terapung

Siapa yang tidak tau Pasar Terapung ? Ya Pasar Terapung merupakan pasar tradisional khas Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin yang memiliki keunikan tersendiri karena proses jual beli berlangsung di atas perahu kecil yang terapung di sungai. Pasar ini berlangsung setelah sholat subuh hingga jam 7 pagi. Para pedagang kebanyakan wanita, dengan pupur basah (bedak padat yang harus dicairkan terlebih dahulu) di wajahnya, dan tanggui (topi rajut khas Banjar) di kepalanya.

Keunikan lain dari Pasar Terapung ialah cara jual belinya khususnya membeli wadai atau kue-kue khas Banjar. Disana para pedagang wadai mendekatkan jukung atau perahu kecilnya ke perahu pembeli.

Lalu pedagang tersebut memberikan satu kayu panjang yang ujungnya terdapat paku kepada pembeli. Jadi si pembeli dapat menancapkan paku tersebut ke kue yang dia inginkan. Sedangkan proses pembayarannya sama saja seperti di pasar-pasar darat.

Ada 3 bentuk cara transaksi yang dapat dilakukan para pedagang Pasar Terapung.

1. Dukuh : Dukuh adalah cara pedagang bertransaksi dengan menjual hasil produksinya sendiri atau tetangga
2. Panyambangan : Panyabangan adalah apabila pedagang tersebut membeli hasil produksi dukuh lalu dia jual kembali.
3. Bapanduk : Bapanduk ini memiliki makna sama dengan barter dan proses inilah yang sering terjadi antara pedagang 1 dengan lainnya.

Di Kalimantan Selatan ada 2 Pasar Terapung, yaitu Pasar Terapung Lok Baintan yang berada di atas  Sungai Martapura dan Pasar Terapung Muara Kuin yang berada di atas Sungai Barito. Selain di Kalimantan Selatan ada pula Pasar Terapung di Sumatera Utara (Pasar Terapung Langkat) dan di Bangkok, Thailand.

Namun sangat disayangkan, aktivitas di Pasar Terapung mulai merosot dikarenakan adanya proses jual beli yang lebih mudah yaitu di Pasar Darat sehingga jumlah pedagang menurun drastis yang awalnya ratusan sekarang hanya puluhan. Para Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak tinggal diam, beberapa tahun yang lalu diturunkannlah puluhan jukung gratis dan dibangun pula kampung wisata di sekitar Pasar Terapung. Selain itu, dibuat juga Pasar Terapung di siring Sungai Martapura yang mempunyai fungsi sama dengan Pasar Terapung di Lok Baintan atau di Muara Kuin namun lebih kecil yg bertujuan agar orang-orang tau bagaimana pasar terapung itu sehingga orang-orang tertarik mengunjungi Pasar Terapung yang aslinya.

 Tidak muluk-muluk, pengunjung Pasar Terapung langsung meningkat drastis. Tidak hanya wisatawan lokal, wisatawan asing pun turut berkunjung ke Pasar Terapung.

Satu hal yang perlu diingat apabila ingin pergi ke Pasar Terapung Lok Baintan maupun Muara Kuin adalah jangan bangun kesiangan, karena telat sedikit maka anda tidak bisa bertemu dengan para pedagang disana karena sudah keburu pulang.

Terima Kasih